Sabtu, 21 November 2009

Tidur untuk bayi dan orang dewasa

Bab 1

PENDAHULUAn

1.1 Latar Belakang Masalah

Tidur adalah Normal,proses alamiah dan merupakan kondisi istirahat yang diperlukan oleh manusia secara regular. Keadaan tidur ini ditandai oleh berkurangnya gerakan tubuh dan penurunan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitarnya.Tidur merupakan proses pemulihan fungsi otak dan tubuhnya (restorative function)untuk mempertahankan kelangsungan hidup.

1.2 Fisiologi Dasar Tidur

Tahapan tidur pada anak dan orang dewasa ternyata terdapat pula pada bayi baru lahir yaitu Tidur Tenang atau Non REM (Non rapid eye movement) dan tidur aktif atau REM .Pada bayi tidur normal,anak dan dewasa mempunyai periode REM dan Non REM yang berubah-ubah beberapa kali selama tidur malam hari.

Perkembangan pola tidur ini berkaitan dengan umur dan bertambah besarnya anak (maturitas otak),maka jumlah total tidur yang diperlukan berkurang dan diikuti dengan penurunan proporsi REM dan Non REM.

A. Tidur Non REM

Tidur Non REM terdiri dari 4 Tahap yaitu :

1. Tidur terjadi bila merasakan ngantuk dan mulai tertidur. Jika telepon berbunyi atau ada sesuatu sampai terbangun,sering kali tidak merasakan bahwa sebenarnya kita telah tertidur.

2. Selama tidur seluruh tubuh kita seperti berada pada tahap tidur yang lebih dalam.tidur masih mudah dibangunkan, meskipun kita benar-benar berada dalam kedaan tidur

3. Orang yang tertidur cukup pulas, rileks sekali karena tonus otot lenyap sama sekali.

4. Tidur paling nyenyak,tanpa mimpi dan sulit dibangunkan,dan orang akan bingung bila terbangun langsung,dan memerlukan waktu beberapa menit untuk meresponnya.

B. Tidur REM

Tidur REM sangat berbeda dari tidur Non REM. Tidur REM adalah tahapan tidur yang

Sangat aktif. Pola nafas dan denyut jantung tak teratur dan tidak terjadi pembentukan

Keringat. Tahap tidur ini di duga berperan dalam memulihkan pikiran,menjernihkan rasa

Kuatir dan daya ingat dan mempertahankan fungsi sel-sel otak.

1.3 Siklus Tidur

Siklus tidur pada orang dewasa biasanya terjadi pada setiap 90 menit. Pada 90 menit pertama seluruh tahap tidurnya adalah Non REM.Setelah 90 menit, akan muncul periode tidur REM,yang kemudian kembali ke tahap tidur Non REM. Setelah hamper 90 menit tahap tidur REM terjadi.

Bila terjadi ganguan tidur,periode REM akan muncul lebih awal pada malam itu,setelah kira-kira 30-40 menit. Orang juga akan mendapatkan tidur lebih banyak,bila hari sebelum terjadi gangguan tidur.

Pola Tidur bayi sangat berbeda dengan tidur pada anak,remaja, dan orang dewasa. Pola tidur pada bayi dimulai sejak didalam kandungan,sebelum lahir.

1.4 Mekanisme Tidur- Bangun di otak

Tidur merupakan aktivitas dari area terterntu di otak yang menyebabkan tidur, dari pada masukan sensorik yang menurun di korteks serebri. Stimulasi pada area ini akan menghasilkan tidur,sebaliknya kerusakan akan mengakibatkan gangguan tidur.

Siklus tidur-Bangun di control oleh aktivitas neuron didalam sistem reticular activating system (RAS). RAS terdiri dari sistem retikulasi batang otak,posterior hipotalamus dan basal otak depan.Mekanisme bangun-tidur ini sesungguhnya belum diketahui secara pasti. Aktivitas Neuron di pons,mid brain,dan posterior hipotalamus penting untuk keadaan bangun.sedangkan aktivitas di medulla yang penting untuk stimulasi keadaan tidur. Siklus tidur-bangun ini mungkin terintegrasi di basal otak depan.

Secara Farmakologik, kini sudah ada bukti bahwa tidur non REM sangat berhubungan dengan mekanisme serontoninenergik dan tidur REM di pengaruhi oleh mekanisme adrenergic. Konsentrasi norepineprindan serotonim di korteks mencapai puncak pada waktu bangun,terendah dalam tidur REM dan intermediet pada tidur nonREM.

Terdapat pula mekanisme spesifik otak,yang dapat membangkitkan tidur nonREM dan tidur REM. Lesi di anterior hipotalamus dan area yang berdekatan dengan otak depan (basal otak depan) akan mengakibtkan insomnia yang berkepanjangan.Aktivitas neuron di area ini maksimal selama tidur non REM, dan sangat kurang selama tidur REM dan keadaan bangun.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

Tidur merupakan interaksi yang kompleks dari multiple sistem neurotransmitter,dan sistem regulasi tidur dengan mekanisme lain,sebagai contoh mekanisme yang mengatur temperature,pola pernapasan dan tekanan darah. Kira-kira 2/3 kehidupan bayi baru lahir digunakan untuk tidur. Seluruh kejadian selama tidur merupakan refleksi dari aktivitas neuron tertentu di susunan saraf pusat yang berubah secara dramatis sesuai dengan perkembangan bayi.oleh karena itu tidur sangat berhubungan dengan perkembangan anak,dan sekaligus merupakan jendela dari perkembangan otak anak selanjutnya.

Tidur yang sering pada waktu menderita sakit infeksi,dapat membantu mempercepat proses penyembuhan.hal Ini karena pengaruh meningkatnya sistem imunitas tubuh yang memproduksi protein tertentu untuk merespon infeksi.oleh karena itu tidur berperan juga meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.

2.2 Pengaruh Tidur : Kecerdasan, Belajar, dan Penampilan di sekolah

Tidur juga berpengaruh pada proses pembelajaran,intelegensia dan penampilan di sekolah. Pada kondisi ini, bayi terlihat cerah, matanya cerdas,rileks sangat posesif,meskipun tubuhnya relative kurang aktif,yang sering disebut dengan “alooker dan a thinker.Tingginya konsentrasi kortisol pada bayi ternyata berhubungan dengan penurunan lamanya tidur nonREM, Jadi ada kaitannya antara factor kimiawi,pola tidur dan perilaku pada saat bangun.

Tidur pagi dan siang ternyata mempunyai pengaruh tersendiri terhadap proses tumbuh-kembang anak,begitu pula antara tahapan tidur nonREM dan REM.penelitian memperlihatkan hubungan yang kuat antara tidur siang dengan lamanya atensi,lamanya berada dalam keadaan”quite alert”,dan cepatnya proses pembelajaran.

Adaptasi adalah proses sangat penting untuk keberhasilan sekolahnya.anak yang tidak tidur siang, dan tidak adaptif ternyata tidur lebih sering mengalami sulit tidur malam.Pada orang dewasa efek gangguan tidur lebih mengarah pada factor emosi,sedangkan pada bayi dan anak lebih pada kognitif,pertumbuhan,penampilan motoriknya dan perkembangan otaknya.

2.3 Konsekuensi Kurang Tidur

Bayi untuk anak yang tidak dapat tidur dengan baik akan menjadi overaroused dan menjadi lebih sulit untuk memulai tidur. Bayi normal umumnya mempunyai perilaku rewel antara 3-14 minggu, hal ini karena immaturitas sistem susunan saraf pusatnya terlalu di penuhi oleh berbagai rangsangan. Bayi yang rewel dan sering terganggu tidur malamnya cenderung kurang mampu memfokuskan perhatiannya atau berkonsentrasi. Akibatnya mereka mengalami keterlambatan dalam ketrampilan motoriknya. Bila sulit tidur ini berlanjut,maka anak akan menjadi kurang motivasi, rasa keingintahuannya hilang, daya tangkap dan ingat berkurang sehingga proses belajar dan perkembangan mentalnya terganggu.

Defisit tidur berkepanjangan tidak hanya berdampak pada bayi atau anak itu sendiri seperti perubahan fisik,emosi,spikologis,social dan status kesehatannya,tetapi juga berdampak pada orang tua,keluarga,dan bahkan tetangga.

Tidur adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dari hidup kita, karena tidur merupakan kesempatan bagi tubuh untuk mengurangi volume pekerjaannya, dan secara khusus berkonsentrasi untuk memperbaiki sel-sel, organ-organ, sistem kerja, dan mempersiapkan untuk bekerja lagi besok harinya.


BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

1. Tidur merupakan kebutuhan yang utama pada anak.

2. Untuk anak seusia dini, masih diperlukan tidur sebanyak 12-13 jam hari. Tidur siang

Juga masih menjdi kebutuhan.

3. Bagi anak,tidur merupakan kebiasaan yang bisa diciptakan sejak anak masih bayi.

4. memang tidak dijelaskan bagaiman efeknya apabila anak tidur larut malam

3.2 Saran

Tidur telarut malam akan menjadi kesulitan bangun pagi dan menganggu dalam berkonsentrasi belajarnya. Dan proses pertumbuhan tinggi badan anak berlangsung secara maksimal.

Sumber data :

Puskesmas simpang empat

(Www.wordpress.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar