Minggu, 04 November 2012

Pemberantasan Korupsi ibarat Berperang

JAKARTA, KOMPAS.com Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyatakan, pemberantasan korupsi yang saat ini dipimpinnya ibarat berperang.
"Ibarat perang, ini perang melawan korupsi di Indonesia. Sebagai pimpinan KPK, saya tak akan dan tak boleh mundur dari peperangan ini tanpa membawa hasil apa pun. Kalau saya tinggalkan medan perang ini, saya sama saja dengan seorang pengecut," tandas Abraham kepada Kompas, Senin (22/10/2012) malam di Jakarta.
Oleh sebab itu, tambah Abraham, ia tidak akan pulang kampung jika tidak membawa hasil. "Saya memang pernah berkata, saya akan pulang kampung jika saya tak berbuat apa-apa melawan korupsi. Tapi, apakah saya benar-benar tidak berbuat apa-apa selama setahun ini?" tanyanya.
Ia berharap masyarakat adil menilainya dan memberikan apresiasi jika ia memang sudah berbuat sesuatu bagi masyarakat.
"Jangan hanya melihat satu kasus saja, misalnya saya baru dinilai berhasil jika sudah menuntaskan kasus Bank Century. Jangan begitu. Ini tidak adil bagi KPK," tuturnya.
Abraham mengatakan, ia sudah menangani banyak kasus korupsi. "Apakah kasus-kasus yang sudah ditangani KPK, seperti kasus wisma atlet, pengadaan kitab suci Al Quran, Hambalang, dan kasus Simulator bukan kasus besar? Kasus ini sangat besar hambatannya, tetapi saya menghadapinya."    
"Jadi, tidak ada istilah surut bagi KPK dalam berperang melawan korupsi. KPK harus gencar dalam memerangi kasus korupsi, kasus apa pun. Sekali lagi, kasus Bank Century itu bisa ditangani dan tidak ada hambatan apa-apa. Saya akan tuntaskan dan meningkatkannya ke penyidikan," lanjut Abraham lagi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar