Selasa, 23 November 2010

Jurnal Metode Riset Bab 5

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari pengolahan dan analisis data, pengujian hipotesis, analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Ternyata hipotesis pertama diterima, bahwa perilaku konsumen dalam pembelian sarung dipengaruhi secara bersama-sama dan bermakna oleh faktor pendidikan, penghasilan, harga, kualitas, distribusi dan promosi. Hal ini ditunjukan oleh Fhitung = 34,677 lebih besar dari Ftabel = 2,14, dengan koefisien korelasi R sebesar 0,7203 dan koefisien determinasi ganda (R Squared) sebesar 0,5188.

2. Hipotesis kedua yaitu harga mempunyai pengaruh dominan terhadap perilaku konsumen sarung dinyatakan diterima.

Saran

Berdasarkan pada kesimpulan-kesimpulan yang diambil, maka selanjutnya dapat diusulkan beberapa saran yang mungkin dapat dilakukan dan bermanfaat bagi industri sarung. Adapun saran yang diusulkan adalah sebagai berikut :

1. Dengan diketahuinya faktor harga mempunyai pengaruh yang dominan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian sarung di Jakarta, maka hal ini mencerminkan bahwa faktor harga merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pembelian sarung. Bertitik tolak dari dari hasil tersebut, pengusaha hendaknya dalam menaikkan harga, harus sangat dipertimbangkan akibatnya, karena adanya persaingan ketat antara pengusaha- pengusaha sarung.

2. Penghasilan merupakan faktor yang berpengaruh signifikan kedua. setelah harga. Berdasarkan hal ini, pengusaha hendaknya memproduksi sarung sesuai dengan penghasilan masyarakat, sehingga masyarakat dapat membelinya.

3. Pendidikan juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan. Distributor hendaknya memperhatikan pendidikan konsumennya, karena semakin berpendidikan seseorang, maka pengetahuan tentang kesehatan dalam memilih sarung semakin tinggi.

4. Kualitas air merupakan faktor yang berpengaruh signifikan. Berdasarkan hal ini, pengusaha harus selalu meningkatkan kualitas sarungnya.

5. Promosi juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan. Bertitik tolak hasil ini, pengusaha harus melakukan promosi dengan menggunakan media yang luas seperti Surat kabar, Televisi, maupun media-media cetak lainnya, sehingga sarung bukan hanya dikenal oleh masyarakat di Bekasi Barat, tetapi juga dikenal oleh masyarakat dari daerah-daerah yang lain.

6. Distribusi merupakan faktor yang berpengaruh signifikan. Dalam hal ini, pengusaha sebaiknya menambah saluran-saluran distribusi dan meningkatkan pelayanan yang lebih memuaskan konsumen, karena sekarang kontribusi distribusi sangat kecil yaitu 2,16% terhadap perilaku konsumen dalam pembelian sarung.

7. Sehubungan penelitian ini hanya memperhatikan enam faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian air minum mineral, maka sangat perlu dilaksanakan penelitian lebih lanjut untuk melibatkan lebih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian sarung, sehingga dapat diketahui efektivitas faktor-faktor tersebut terhadap perilaku konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 1997. Analisis Regresi, Teori Kasus, dan Solusi, Edisi Pertama , Edisi Pertama, BP. FE. Yogyakarta. Asseal, Henry. 1987. Consumer Behavior and Marketing Action, Fourth Edition PWS, Kent Publishing Company, Boston. Buchari, Alma. 1992. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Penerbit Alfabeta, Bandung. Boyd, Harper, W. and Orville C. Walker. 1992. Marketing Management, Strategies Approuch,

Richard, D. Irwin, Ich, Homewood, Illinois. Emory, William C. 1980. Business Research Methods, Revised Edition, Rechard D. Irwin. Inc. Home word, Illinois. Engel, James F, et al. 1987. Consumer Behavior, Fifth Edition, The Dreyden Press, Hew York. Gujarati, Damodar. 1999. Essentials of Econometricc, Second Edition, Irwin McGrow Hill, Boston USA. Guiltinan, Joseph P dan Gordon W. Paul. 1992. Strategi dan Program Manajemen Pemasaran, Terjemahan, Edisi Kedua Erlangga, Jakarta. Giantar KE., Gst. Ayu. Kt. Giantari. 1995. Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Kain Tenun Ikat di Kotamadya Denpasar. Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research, Jilid I Cetakan ke III, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Kinsey, Joanna. 1988. Marketing in Developing Countries, MacMillan Education London. Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol; Terjemahan Jilid I, Edisi ke sembilan, PT Prenhallindo Jakarta. Louden, David L and Albert. J. Della Betta. 1988. Consumer Behavior Concepts and Application, McGraw Hill, Inc, New York. Mangkunegara, AA. Anwar Prabu, 1988. Perilaku Konsumen, , PT Eresco, Bandung. Mursinto, Djoko. 1993. Penentuan Model Dalam Penelitian, Program Magister ManajemenUniversitas Airlangga, Surabaya. Riet Velt, Piet dan Lasmono Tri Sumari, 1993. Masalah Pokok Dalam Regresi Berganda, Andi Offset, Yogyakarta. Swastha, Basu DH dan T. Hani Handoko. 1987. Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen , Edisi kedua, Liberty, Yogyakarta. Stanton, William J. and Charles Futrell. 1987. Fundamentals of Marketing, McGraw Hill, Singapore. Winardi, 1991. Marketing dan Perilaku Konsumen, Penerbit CV Mandar Maju Bandung.

Aaker, Jennifer L. 1991, The Malleable Self : The Role of Self Expression in Persuasion,

Journal of Marketing Research”, Vol XXXVI, 44-57.

Amy K. Smith, Ruth N Bolton dan Janet Wagner, 1999, A Model of Customer Satisfaction with Service Encountters Involving Failure and Recover, Journal of Marketing Research, Vol XXXVI, 366-472.

Assel, Henry, 1996, Cunsumer Behavior and Marketing Action, PWS-KENT Publishing

Company, Boston.

Chijiwa, Hideaki, 1987, Color Harmony, A Guide to Create Color Combination, Rockport publisher, Rockport, Massachusetts.

Cracens, David Wm, 1997, Stategic Markerting, Fifth edition, Irwin Book Team.

Jumaeri, Wagimun, Jufri Rasyid, Djamhir, Okim, Gani, Hasan, 1975, Pengetahuan Barang Tekstil, Institut Teknologi Tekstil Bandung, Bandung.

Kotler, Philip, 2000, Marketing Management, The Millnennium Edition, Prentice Hall

International, Inc.

Maholtra Naresh K, 1996, Marketing Research, An Applied Orientation, NJ, Prentice Hall, Inc.

Moerdoko, Wibowo, Isminingsih, Wagimun, Soeripto, 1973. Evaluasi Tekstil (bagian fisika), Institut Teknologi Tekstil Bandung, Bandung.

Niraj Dawar dan Philip Parker, 1994, Marketing Universal: Consumers’ Use Brand Name,

Price, Physical Appearance, and Retailer Reputation as Signals of Product Quality,

Journal of Marketing, Volume 58, 81-95.

Priyono, Fredy Agus, 1997, Analisa Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Membeli Minyak Goreng Merek Ikan Dorang (Study Kasus Pada PT Ikan Dorang

Surabaya (tidak dipublikasikan), PPS Untag Surabaya.

Santoso, Singgih, 2002, SPSS Statistik Multivariat, PT Alex Media Komputerindo, Jakarta.

2001, Statistik Non Parametrik, Buku Latihan SPSS, PT Alex Media Komputerindo,

Jakarta.

Sundjojo, Lewi, 1994, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Dan Minat

Konsumen Rokok Kretek Di Surabaya (tidak dipublikasikan).

Susana, Erni, 1995, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Membeli Film Kamera Merek Fuji Di Kotamadya Surabaya (tidak dipublikasikan).

Jurnal Metode Riset Bab 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis Regresi

Untuk mengetahui pengaruh faktor pendidikan, faktor penghasilan, faktor harga, faktor kualitas, faktor distribusi dan faktor promosi secara bersama-sama terhadap perilaku konsumen sarung, digunakan analisis kuantitatif dengan metode regresi linier berganda, dan hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 1.

Hasil Regresi Berganda Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Sarung

Variabel Tergantung

(Y)


Variabel Bebas

(Xn)


Koefisien Regresi


thitung


ttabel α=0.05


PROB


r2

Partial


Kesimpulan

PERILAKU KONSUMEN


Pendidikan

(X1)


0,9824


3,464


1,960


0,00065


0,0585


th > tt ––>

Signifikan

Penghasilan

(X2)


0,7288


3,642


1,960


0,00035


0,0643


th > tt ––>

Signifikan

Harga (X3)


1,2899


-5,167


1,960


0,00000


0,1215


th > tt ––>

Signifikan

Kualitas (X4)


0,6920


2,328


1,960


0,02096


0,0273


th > tt ––>

Signifikan

Distribusi (X5)


0,8037


1,992


1,960


0,04778


0,0201


th > tt ––>

Signifikan

Promosi (X6)


0,7757


2,062


1,960


0,04051


0,0216


th > tt ––>

Signifikan

R Squarred = 0,5188 Fhitung = 34,677

Adjusted R.Square = 0,5038 Ftabel = 2,14

Multiple R = 0,7203 Probabilitas = 0,000 E + 00

Constanta = 2,2281 DW = 1,9970

Hasil Persamaan Regresi adalah :

Y = 2,2281 + 0,9824 X1 + 0,7288 X2 – 1,2899 X3 + 0,6920 X4 + 0,8037 X5 + 0,7757 X6

Berdasarkan Tabel 1, faktor pendidikan, faktor penghasilan, faktor kualitas, faktor distribusi dan faktor promosi mempunyai hubungan positif dengan perilaku konsumen, sedangkan faktor harga mempunyai hubungan negatif dengan perilaku konsumen.

Hubungan positif ini menunjukkan bahwa faktor pendidikan, faktor penghasilan, faktor kualitas, faktor distribusi dan faktor promosi berubah searah dengan perubahan perilaku konsumen sarung. Hubungan negatif menunjukkan bahwa faktor harga berubah berlawanan arah dengan perubahan perilaku konsumen air minum mineral.

Dengan membandingkan antara t-hitung masing-masing variabel bebas ternyata thitung > ttabel, berarti variabel-variabel bebas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel tergantung.

Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan perlu dilakukan evaluasi ekonometri terhadap model persamaan regresi agar memenuhi syarat sebagai Best Linier Un beased Estimator (BLUE).

a. Uji Multikolinieritas. Dalam penelitian ini terbukti tidak terdapat multikolinieritas, karena koefisien korelasi antara variabel bebas di bawah 0,08. b. Uji Heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, korelasi dari masing-masing variabel bebas dengan variabel residual masih di bawah 0,80. Jadi bisa ditoleransi dari model analisis regresi yang ditemukan ini dapat digunakan untuk estimasi pengambilan keputusan.

c. Uji Autokorelasi. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi digunakan metode uji Durbin Watson, diperoleh hasil uji D-W sebesar 1,9970. Ini berarti berada pada daerah tidak ada autokorelasi. Dengan demikian melalui evaluasi ekonomitrika telah terpenuhi tiga syarat asumsi klasik, sehingga model telah dapat digunakan untuk melakukan estimasi dengan analisis regresi linier berganda terhadap keadaan masa mendatang dan masa lalu.

Pengujian Hipotesis I (uji F) atau Pengujian Hipotesis Pertama

Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda, nilai Fhitung = 34.67 berarti lebih besar dari Ftabel = 2.14 dengan probabilitas 0.000 <>2) 0.5188 atau 51.88%, ternyata factor-faktor pendidikan, penghasilan, harga, kualitas dan promosi mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap perilaku konsumen sarung. Ini berarti hipotesis pertama terbukti.

Uji Parsial II (uji t) atau Pengujian Hipotesis Kedua

Dari keenam variabel bebas, berdasarkan angka-angka r2 parsial mempunyai kontribusi paling tinggi adalah variabel harga. Jadi hipotesis kedua yang berbunyi harga mempunyai pengaruh yang dominan terhadap perilaku konsumen telah terbukti.

Pembahasan Hasil Analisis

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian air minum mineral

Analisis hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel-variabel secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen. Ini bisa dilihat dari nilai Fhitung (34.677) lebih besar dari Ftabel (2,14).

Hubungan antara variabel-variabel bebas terhadap variabel tergantung menunjukkan hubungan yang erat (72,03%). Koefisien determinasi berganda sebesar 51,88% menunjukkan bahwa perilaku konsumen dijelaskan oleh pendidikan, penghasilan, harga, kualitas, distribusi dan promosi sebesar 51,88%. Sedangkan 48,12% ditentukan oleh variabel diluar model.

Tingginya pengaruh di luar model karena benyaknya sebab faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu: (a) faktor sosial, budaya; (b) Faktor referensi (misal keluarga, teman); (c) Faktor psikologis, (motivasi, sikap, kebudayaan, persepsi); (d) Kepuasan di masa lalu.

2. Pengaruh masing-masing faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen air minum mineral

a. Pengaruh pendidikan (X1) terhadap perilaku konsumen

Menurut hasil perhitungan statistic, ternyata bahwa factor pendidikan mempunyai hubungan positif atau searah, hal ini berarti bila pendidikan ditingkatkan, maka perilaku konsumen dalam pembelian sarung juga meningkat

Berdasarkan pengolahan data dihasilkan thitung = 3.464 lebih besar dari ttabel = 1.960. Ini berarti pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan.

Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka pengetahuan terhadap kesehatan semakin tinggi, sehingga mereka cenderung untuk lebih selektif dalam memilih air minum yang bebas kuman. Hal inilah mengakibatkan pola pembelian ulang memiliki arah yang positif terhadap pembelian .

b. Pengaruh penghasilan (X2) terhadap perilaku konsumen

Koefisien regresi variabel penghasilan menunjukkan angka positif berarti memiliki hubungan positif atau searah dengan perilaku konsumen (Y). artinya bila total penghasilan responden meningkat maka perilaku konsumen terhadap pembelian sarung juga meningkat.

Berdasarkan pengolahan data, dihasilkan thitung = 3.642 lebih besar dari ttabel = (1,960) artinya mempunyai pengaruh yang signifikan.

Semakin tinggi tingkat penghasilan, akan cenderung untuk membeli sarung kembali, karena daya beli yang dimiliki cukup tinggi.

c. Pengaruh harga (X3) terhadap perilaku konsumen

Koefisien regresi variabel harga menunjukkan angka positif, berarti bila harga sarung menurun, maka perilaku konsumen (pembelian ulang) terhadap pembelian sarung akan meningkat. Berdasarkan pengolahan data, dihasilkan thitung = -5,167 <>tabel = -1,960, mempunyai pengaruh yang signifikan. Tingkat persaingan yang tinggi antara perusahaan-perusahaan yang memproduksi sarung membuat konsumen sensitif terhadap harga (perbedaan harga jual sarung sangat tipis), sehingga bila harga dinaikkan, maka konsumen cenderung untuk berpindah ke merk lain, artinya bila harga meningkat pembelian ulang menurun.

d. Pengaruh kualitas (X4) terhadap perilaku konsumen

Koefisien regresi dari variabel kualitas menunjukkan angka yang bertanda positidf ini berarti, bahwa hubungan kedua variabel tersebut adalah searah, artinya bila kualitas ditingkatkan, maka perilaku konsumen untuk melakukan pembelian sarung juga akan meningkat.

Berdasarkan pengolahan data, dihasilkan thitung = 2.328 lebih besar dari ttabel = (1,960), mempunyai pengaruh yang signifikan.

Air minum merupakan kebutuhan pokok, sehingga kualitas sarung sangat dipertimbangkan oleh konsumen. Konsumen mempertimbangkan masalah kualitas.

e. Pengaruh distribusi (X5) terhadap perilaku konsumen

Koefisian regresi dari variabel distribusi sebesar 0,8037. Dengan angka yang bertanda positif ini, berarti bahwa hubungan kedua variabel tersebut adalah searah, artinya bila distribusi ditingkatkan, dalam arti perusahaan berusaha untuk memudahkan konsumen agar sarung dapat dibeli di mana saja konsumen berada. Berdasarkan pengolahan data, dihasilkan thitung = 1,992 > ttabel = 1,960, memberikan pengaruh yang signifikan. Semakin baik distribusi (semakin tersedia air minum mineral di mana-mana), maka kemudahan untuk mendapatkannya semakin tinggi. Hal ini mempengaruhi pembelian air minum tersebut. Tingginya persaingan yang ada telah membuat perusahaan yang memproduksi air minum mineral berusaha untuk menyediakan produknya sedekat mungkin dengan konsumen, sehingga bila suatu merk sarung tidak tersedia (sulit mendapatkan) maka konsumen dengan mudah bisa berpindah ke merk lain.

f. Pengaruh Motivasi (X6) terhadap perilaku konsumen
Koefisian regresi dari variabel promosi menunjukkan angka yang bertanda positif, ini berarti bahwa hubungan kedua variabel tersebut adalah searah, artinya bila promosi yang dilakukan oleh perusahaan ditingkatkan, maka perilaku konsumen untuk melakukan pembelian sarung juga meningkat. Berdasarkan pengolahan data, dihasilkan thitung = 2,062 > ttabel = 1,960, memberikan pengaruh yang signifikan. Promosi dapat menciptakan kesadaran konsumen terhadap suatu produk. Promosi yang baik (menyampaikan keunggulan produk) akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut. Hal ini mempengaruhi pembelian ulang konsumen.

Jurnal Metode Riset Bab 3

METODOLOGI

METODE PENELITIAN

Kerangka konseptual penelitian, lihat Gambar 1.

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teoritis yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka diajukan beberapa hipotesis: (1) Faktor-faktor pendidikan, penghasilan, harga, kualitas, distribusi dan promosi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap perilaku konsumen dalam melakukan pembelian sarung di Bekasi Barat; (2) Faktor harga merupakan faktor yang dominan mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian sarung di Jakarta.

Gambar 1. Kerangka konseptual penelitian

Variabel tergantung (Y) adalah perilaku konsumen dalam pembelian sarung.

Variabel bebas (X) adalah variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi: (1) Faktor pendidikan, (2) penghasilan, (3) harga, (4) kualitas, (5) distribusi, dan (6) Promosi.

Variabel tergantung yaitu perilaku konsumen (Y) adalah berapa kali seorang konsumen melakukan pembelian sarung dalam suatu periode waktu tertentu (dalam waktu 3 bulan terakhir).

Variabel bebas (X) yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian sarung, dirinci menjadi enam variabel yang meliputi:

1. Faktor pendidikan (X1) adalah penilaian terhadap pendidikan dari responden, yang indikatornya adalah pendidikan formal terakhir yang mereka miliki, yang dinyatakan dengan skoring menurut Skala Likert.

2. Faktor penghasilan (X2) adalah penghasilan bersih perbulan yang diterima oleh responden (ayah/ibu) atau pendapatan pribadi bagi yang masih sendiri (bujang/gadis) dalam rupiah, selanjutnya dikelompokkan dalam 5 kelompok penghasilan, dan diukur menurut Skala Likert. Lima kelompok penghasilan sebagai berikut:

a. Rp 500.000 - <>

b. Rp 700.000 - <>

c. Rp 900.000 - <>

d. Rp 1.100.000 - <>

e. lebih dari Rp 1.300.000 mendapat nilai 5

3. Faktor harga (X3) adalah tanggapan responden terhadap harga sarung dengan indikator:

a. Pendapat terhadap harga sarung.

b. Harga menjadi pertimbangan yang menentukan.

4. Faktor Kualitas (X4) adalah tanggapan responden terhadap kualitas sarung yang diukur menurut Skala Likert.

5. Faktor distribusi (X5) adalah tanggapan responden dalam hal kemudahan memperoleh sarung dengan indikator :

a. Mudah/tidak proses pembelian yang dilakukan oleh responden.

b. Pelayanan yang diberikan oleh responden.

c. Jauh/dekat tempat untuk memperoleh sarung Semuanya diukur menurut Skala Likert.

6. Faktor promosi (X6) adalah tanggapan responden terhadap promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual sarung, diukur menurut Skala Likert dengan indikator:

a. Sikap responden terhadap promosi sarung.

b. Ingin membeli pada saat mengetahui adanya promosi sarung.

Populasi penelitian adalah konsumen yang melakukan konsumsi sarung

Metode penarikan ini dinamakan metode Incidental Sampling, yaitu responden yang kebetulan dijumpai atau dapat dijumpai. Jumlah responden yang akan diambil sebanyak 200 orang.

Jenis sumber data: (a) Data primer adalah data yang diperoleh dengan mengadakan wawancara langsung dengan responden berdasarkan daftar pertanyaan; dan (b) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari beberapa took di Jakarta.

Cara mengumpulkan data: (a) Wawancara, yaitu mengadakan tanya-jawab dengan responden maupun pihak-pihak yang terkait; dan (b) Kuesioner, yaitu dengan mengirim daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden, disini responden diminta memberikan pendapat atau jawaban pertanyaan-pertanyaan.

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier berganda, yaitu:

Y = B0 + B1X1+B2X2+B3X3+B4X4+B5X5+B6X6+e

Keterangan :

Y = perilaku konsumen

B0 = intersep

B1 s.d B6 = koefisien regresi yang akan dihitung

X1 = pendidikan; X2 = penghasilan; X3 = harga; X4 = kualitas; X5 = distribusi; X6 = promosi dan

e = variabel pengganggu.

Model analisis ini dipilih untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel bebas terhadap perilaku konsumen air minum mineral baik secara bersama-sama maupun secara partial.

Dalam penggunaan model analisis regresi linier berganda agar dihasilkan Best Linier Unbiased Estimator (BLUE) harus dilakukan evaluasi ekonometri. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penggunaan model regresi linier berganda sebagai alat analisis telah memenuhi beberapa asumsi klasik, yaitu uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas dan uji auto korelasi.

Proses selanjutnya adalah melakukan pembuktian hipotesis dengan teknik analisis sebagai berikut :

1. Pengujian hipotesis pertama yaitu regresi secara Simultan (Uji F)

Uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh secara nyata atau tidak terhadap variabel tidak bebas dengan rumus hipotesis :

Ho : bi = 0, artinya variabel bebas tidak menjelaskan variabel tidak bebas.

Ha : bi ≠ 0, artinya variabel bebas menjelaskan variabel tidak bebas.

Fhitung dibandingan dengan Ftabel pada derajat signifikan 5%. Bila Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini menjelaskan bahwa variabel bebas berpengaruh sangat kuat terhadap prestasi kerja karyawan. Bila Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, ini berarti variabel bebas tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan.

Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel tidak bebasnya dapat diketahui dengan melihat koefisien diterminasi berganda (R). Bila R mendekati 1, maka sumbangan variabel bebas terhadap variabel tergantung semakin besar. Bila R mendekati 0 (nol), berarti sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel tergantung semakin lemah.

2. Pengujian hipotesis kedua yaitu Uji Regresi secara Partial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap tergantung, dengan rumusan hipotesa:

Ho : bi = 0, artinya variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel tidak bebas.

Ha : bi ≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel tidak bebas.

Pengujian dilakukan dengan membandingkan nial thitung masing-masing variabel bebas dengan ttabel pada signifikan 5%.

Bila nial thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel bebas emberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap prestasi kerja karyawan.

Sebaliknya jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti secara partial tidak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap prestasi kerja karyawan.

Jurnal Metode Riset Bab 2

PENELITIAN TERDAHULU

Soendjojo, 1994. melakukan penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Dan Minat Konsumen Rokok Kretek Di Surabaya, menyimpulkan bahwa faktor rasa / taste merupakan urutan pertama, disusul faktor kesehatan sebagai urutan kedua dan faktor harga urutan ketiga, faktor prestise urutan keempat, faktor persahabatan urutan kelima, faktorpergaulan urutan keenam, dan urutan terakhir adalah faktor kemudahan membeli. Faktorpromosi disimpulkan tidak populer untuk mendorong masyarakat membeli rokok.

Susana, 1995. melakukan penelitian yang berjudul: Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Membeli Film Kamera Merek Fuji Di Kotamadya Surabaya, menyimpulkan bahwa konsumen dalam membeli film kamera merek Fuji dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : keluarga, non keluarga, mutu, harga, merek, pelayanan, lokasi penjualan, negara pembuat, promosi dan situasi pembelian, yang secara keseluruhannya mempunyai pengaruh positip. Faktor yang paling dominan diantara faktor-faktor tersebut diatas adalah faktor promosi, khususnya informasi dari media cetak.

Priyono, 1997. membuat penelitian yang berjudul: Analisis Faktor-Faktor Yang
Dipertimbangkan Konsumen Dalam Membeli Minyak Goreng Merek Ikan Dorang (Study Kasus Pada PT Ikan Dorang Surabaya), menyimpulkan faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam membeli minyak goreng merek ikan dorang, adalah faktor-faktor harga, ketersediaan, diskon, rekomendasi dari orang kepercayaan, warna dan ukuran kemasan, rasa, kestabilan rasa dan merek, gaya berbelanja, kadar kolesterol dan mineral tambahan, kemasan tembus pandang. Faktor-faktor ketersediaan, harga dan diskon adalah merupakan faktor yang paling dominan. Jalur distribusi yang menjangkau sedekat mungkin dengan konsumen akan berpengaruh besar terhadap naiknya pangsa pasar tanpa memandang atribut produk yang ada.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SARUNG DI KAWASAN JAKARTA

BAB 1
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor pendidikan secara bersamaan konsumen bersama dengan, kualitas harga distribusi, dan promosi sarung terhadap perilaku konsumen dalam pembelian sarung, dan untuk mengidentifikasi faktor apa yang berpengaruh dominan pada perilaku konsumen dalam pembelian sarung di Bekasi Barat.
Setelah pemeriksaan 200 responden dengan menggunakan metode regresi linier, studi ini menemukan bahwa:
(1) Fhitung value adalah 34.677 artinya lebih besar dari Ftabel (2.14). Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan berbarengan faktor pendidikan konsumen seiring dengan harga, kualitas, distribusi, dan promosi sarung terhadap perilaku konsumen dalam pembelian sarung di Bekasi Barat. Dengan demikian, hipotesis pertama diterima.
(2) Diantara variabel independen yang dikaji, harga memiliki pengaruh yang dominan dan signifikan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian sarung. Dengan demikian, hipotesis kedua diterima.
(3) Dilihat dari pengaruh faktor individu terhadap perilaku konsumen dalam pembelian sarung, maka:
(a) Harga mempunyai pengaruh yang signifikan dari 12,15% pada pembelian
sarung.
(b) Pendidikan dan penghasilan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pembelian sarung.
(c) Kualitas, distribusi, dan promosi mempunyai pengaruh yang signifikan tetapi
sedikit pada pembelian sarung.
Temuan menunjukkan harga yang memiliki efek sangat signifikan. Oleh karena itu, perusahaan harus bawa ke account terlebih dahulu karena ada terjadi persaingan yang ketat di antara produsen sarung. Selain itu, temuan ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih memperhatikan.
Kata Kunci : Perilaku Konsumen, Minat beli, faktor yang dipertimbangkan, konsumen sarung.
PENDAHULUAN
Perkembangan bidang industri yang semakin pesat terutama di Bekasi Barat, akan membawa dampak yang cukup komplek bagi lingkungan perusahaan sendiri, maupun lingkungan sekitarnya, di antaranya adalah masalah kualitas.
Dari kondisi tersebut di atas, dan semakin tingginya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, maka membawa pengaruh terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi sarung. Di samping itu konsumen memiliki kebebasan dalam memilih produk. Untuk itu produsen memerlukan strategi dengan tujuan mencapai keunggulan bersaing dan memerlukan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk.
Menurut Essael (1987: 11) ada tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen yaitu: (1) faktor individual konsumen yang meliputi pendidikan dan penghasilan konsumen; (2) pengaruh lingkungan; (3) strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh pemasar dalam usaha memberi informasi dan mempengaruhi konsumen. Variabel ini adalah produk, harga, distribusi dan promosi.
Perubahan sosial ekonomi mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli, baik untuk kebutuhan primer maupun sekunder. Perubahan sosial ekonomi meliputi pendapatan dan tingkat pendidikan yang merupakan karakteristik pembeli. Terdapat korelasi langsung antara tingkat pendidikan, pendapatan dan kemampuan membeli seseorang. Pendidikan secara langsung berkaitan dengan kemampuan membeli karena terdapat korelasi yang kuat antara pendidikan dan pendapatan. Pendidikan mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan, konsumen yang pendidikannya tinggi mempunyai pandangan yang berbeda terhadap alternatif merk dan harga dibandingkan dengan konsumen berpendidikan yang lebih rendah.
Untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan harga dari produk tersebut. Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab harga yang dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut.
Karakteristik penjual akan mempengaruhi keputusan membeli. Dalam hal ini konsumen akan menilai mengenai penjual, baik mengenai pelayanan, mudahnya memperoleh produk dan sikap ramah dari penjual.
Apabila manajer telah memiliki informasi sejauh mana variabel-variabel perilaku tersebut berpengaruh terhadap pembelian, maka manajer dapat memilih bauran pemasaran yang tepat. Perusahaan saat ini berupaya untuk mrngembangkan berbagai variabel bauran pemasaran.
Pertama: dari segi produk manajer terus- menerus mencari dan mengembangkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Kedua: dari segi harga, manajer berusaha menentukan harga yang bisa terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Ketiga: dari segi distribusi, manajer memberikan pelayanan sebaik mungkin, sehingga mudah diperoleh konsumen.
Keempat: dari segi promosi, manajer bisa menyampaikan informasi melalui iklan maupun promosi penjualan.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan, pentingnya analisis faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap keputusan membeli dari suatu produk tertentu. Untuk dapat mengantisipasi pesatnya persaingan yang dihadapi perusahaan sarung di Bekasi Barat agar dapat mempertahankan eksistensinya, maka dipandang perlu diadakan penelitian sejauh mana faktor-faktor perilaku konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sarung tersebut.
MASALAH PENELITIAN
Sebelum memutuskan untuk membeli konsumen menilai faktor-faktor atribut produk sarung yang layak dibeli. Jika faktor-faktor tersebut diketahui secara tepat maka produsen dapat membuat produk sesuai dengan kebutuhan konsumennya. Yang menjadi permasalahan adalah seberapa besar tingkat kepentingan faktor-faktor yang menimbulkan kecenderungan minat beli konsumen.
Tiap-tiap faktor terdiri dari beberapa variabel yang dapat dieksplor untuk mengetahui
persepsi konsumen dalam memilih produknya.
Dari uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: (1) Apakah faktor-faktor individual consumer yang terdiri dari pendidikan, penghasilan dan faktor-faktor marketing strategies yang terdiri dari harga, kualitas, distribusi dan promosi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap perilaku konsumen dalam melakukan pembelian sarung di Jakarta; (2) Di antara faktor-faktor tersebut di atas, faktor mana yang mempunyai pengaruh dominan dalam pembelian sarung di jakarta.
TUJUAN PENELITIAN
Secara umum, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kecenderungan perilaku
konsumen dalam memilih produk. Secara khusus yang menjadi tujuan penelitian, yaitu:
1) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan kecenderungan minat beli konsumen dalam memilih produk,
2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang dominan yang menimbulkan kecenderungan minat beli konsumen dalam memilih produk.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA WARNET DI KOTA JEMBER

Review Jurnal 3 ( tugas metode riset )


Sanjaya, 2007, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pemakaian Jasa Warnet Di Kota Jember, http://puslit.petra.ac.id/journals/marketing

Abstrak

Penelitian ini merupakan studi yang menguji tentang pengaruh faktor-faktor perilaku konsumen yang terdiri dari bauran pemasaran (product, price, promotion, personal traits place, process, physical evidence), individu konsumen (motivasi, persepsi, sikap, pembelajaran), dan pengaruh lingkungan (budaya, kelas sosial, kelompok acuan) terhadap keputusan pemakaian jasa warnet di Kota Jember baik secara simultan maupun secara parsial, serta mengetahu variable prilaku konsumen yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan baik secara simultan maupun secara parsial antara variabel-variabel bauran pemasaran (product, price, personal traits place, process), individu konsumen (motivasi, persepsi), dan pengaruh lingkungan (budaya, kelompok acuan), terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y) di Kota Jember. Variabel dominan dalam penelitian ini adalah Price yang mempengaruhi keputusan pemakaian jasa warnet di Kota Jember.

Kata kunci: perilaku konsumen, keputusan pemakaian, jasa warnet.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di zaman globalisasi ini, kebutuhan untuk memperoleh informasi yang cepat, mudah dan murah sangat penting sehingga internet bisa dikatakan menjadi kebutuhan mendasar manusia (Indosiar.com, 2005). Di Indonesia yang merupakan Negara berkembang, kebutuhan informasi akan sangat tinggi, dan salah satu alat untuk memperoleh informasi tersebut yang dirasakan paling sesuai adalah Internet.

Rumusan Masalah

1. Apakah faktor bauran pemasaran, faktor individu konsumen, dan faktor pengaruh lingkungan mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet, baik secara simultan maupun secara parsial?

2. Dari faktor bauran pemasaran, faktor individu konsumen, dan faktor pengaruh lingkungan, variabel manakah yang dominan mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan pemakaian jasa warnet ?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor bauran pemasaran, faktor individu konsumen, dan faktor

lingkungan terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet

baik secara simultan maupun secara parsial.

2. Untuk mengetahui pengaruh paling dominan dari faktor bauran pemasaran, faktor individu konsumen, dan faktor lingkungan terhadap pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet.

Manfaat Penelitian

1. Bagi pengelola warnet, penelitian ini dapat memberi informasi yang berguna dalam bidang pemasaran dan lebih fokus pada perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet. Bagi masyarakat, sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan pemakaian jasa warnet di kota Jember dengan memperhatikan faktor-faktor yang disediakan warnet tersebut.

2. Bagi peneliti, hasil kajian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan pada bidang

pemasaran khususnya mengenai faktor-faktor perilaku konsumen dan dapat memperkaya temuan-temuan yang sudah ada. Sedangkan bagi peneliti berikutnya, sebagi bahan pertimbangan

dalam mengangkat masalah yang sama beserta pemecahannya.

Pengertian Jasa (Service)

Menurut Kotler (2000), pengertian jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak dapat mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada suatu produk fisik.

Karakteristik dan Sifat Jasa

Kotler (2000) menyatakan bahwa jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran jasa, yaitu tidak nyata (intangible), tidak terpisahkan (inseparable), variable (variable), dan tidak dapat disimpan (perishable).

Bauran Pemasaran Jasa

Menurut Payne (2000) bauran pemasaran yang diperluas (4P + 3P) adalah tepat untuk jasa, yaitu

meliputi unsur-unsur tradisional bauran pemasaran 4P (Product, Price, Promotion, dan Place) ditambah 3P (People, Process, dan Provision of Customer Service).

Perilaku Konsumen

Menurut James F. Angel, Roger D Blackwell, dan Paul W Miniard (1995), merupakan suatu konsep tindakan yang mempelajari bagai mana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan produk (barang atau jasa) yang dapat memberikan kepuasan, kebutuhan dan keinginannya. Konsumen yang merasa puas akan loyal terhadap

barang atau jasa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan metode penelitian survey yaitu suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan mengandalkan kuisioner sebagai instrumen pengumpulan data.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemakai warnet yang ada pada kota Jember. untuk menentukan jumlah sampel dapat ditentukan yaitu minimum 4 atau 5 kali jumlah variabel yang digunakan. Maka jumlah sampel yang digunakan sebanyak 125 responden.

Metode pengambilan sempel penelitian adalah teknik accidental sampling yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan kebetulan (Sugiyono, 1999).

Dalam penelitian ini untuk mengukur variabelvariabel digunakan kuisioner digunakan pendekatan “Skala Likert” dengan lima (5)angka yaitu :

• Sangat Mempertimbangkan skor 5.

• Mempertimbangkan skor 4.

• Kurang Mempertimbangkan skor 3.

• Tidak Mempertimbangkan skor 2.

• Sangat tidak Mempertimbangkan skor 1.

Teknik Pengumpulan Data

a. Data primer, kuisioner.

b. Data sekunder, dokumentasi, buku-buku dan

jurnal-jurnal.

Metode Analisis Data

Uji Asumsi Klasik

• Normalitas.

• Non Autokorelasi.

• Non Heterokodestisitas.

• Multicilinearity.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dimana variable independen pada penelitian ini adalah faktor-faktor perilaku konsumen (X) dan variabel dependen pada penelitian ini adalah keputusan pemakaian jasa warnet (Y). Rumus persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:

Y = a + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 + B5X5 + B6X6 +

B7X7 + B8X8 + B9X9 + B10X10+ B11X11 + B12X12 +

B13X13 + B14X14 + ε

dimana:

Y = keputusan pemakaian jasa warnet

a = intersep

B1 – B14 = koefisien regresi variabel independen

X1 = product

X2 = price

X3 = promotion

X4 = personal traits

X5 = place

X6 = process

X7 = physical evidence

X8 = motivasi

X9 = persepsi

X10 = sikap

X11 = pembelajaran

X12 = budaya

X13 = kelas social

X14 = kelompok acuan

ε = residual (sisa)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Responden dalam penelitian ini merupakan pemakai warnet dengan jumlah responden sebanyak 85 orang.

Hasil Uji Validitas Instrumen penelitian menunjukkan bahwa semua item penelitian adalah valid. Hal ini dapat diketahui dari signifikansi hasil perhitungan korelasi lebih kecil dari 0,05. Hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian, menunjukkan bahwa semua penelitian adalah reliabel. Hal ini dapat diketahui bahwa semua variable penelitian ini mempunyai koefisien keandalan/alpha sama atau lebih besar dari 0.6.

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linier berganda, dilakukan beberapa tahapan untuk mencapai hubungan antar variabel dependen dengan variabel independen.

Anggka R Square atau koefisien determinasi adalah 0.781, hal ini berarti 78.1% variasi dari variabel dependen, sedangkan sisanya 21.9% dijelaskan oleh variabel lain diluar model dan error.

Dari keempat belas variabel indepemden yang dimasukkan kedalam model regresi terdapat simbilan variabel signifikan, hal ini dapat dilihat dari probabilitas (Sig) lebih kecil dari 0.05, sedangkan lima variabel tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat dari probabilitasnya yang lebih besar dari 0.05. dari sini dapat disimpulkan bahwa keputusan pemakaian jasa warnet di kota Jember (Y) dipengaruhi oleh : Product (X1), Price (X2), Promotion (X3), Personal Traits (X4), Place (X5), Process (X6), Physical Evidence (X7), Motivasi (X8), Persepsi (X9), Sikap (X10), Pembelajaran (X11), Budaya (X12), Kelas Sosial (X13), dan Kelompok Acuan (X14), dengan Persamaan Regresi sbb :

Y = 0.246 XProduct (X1) + 0.266 XPrice (X2) + 0.248 XPersonal Traits (X4) + .234 XPlace (X5) + 0.146 XProcess (X6) + 0.239 XMotivasi (X8) + 0.128 XPersepsi (X9) + 0.098 XBudaya (X12) + 0.084 XKelompok Acuan (X14) + Error

Dari uji ANOVA yang memperlihatkan nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (30.754 > 3.46), ini bisa dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 <>

Berdasarkan hasil analisis berganda diperoleh bahwa variabel-variabel bauran pemasaran (Product, Price, Promotion, Personal Traits, Place, Process, Physical Evidence), Individu Konsumen (Motivasi, Persepsi, Sikap, Pembelajaran), dan Pengaruh Lingkungan (Budaya, Kelas Sosial, Kelompok Acuan) yang ada pada warnet di kota Jember, secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen memakai jasa warnet di kota Jember. Dimana Fhitung lebih besar dari Ftabel : 30.754 > 3.46 pada taraf nyata 5%, dan nilai signifikansi sebesar 0.000 <>

Produk (X1) Secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y) sebesar 0.246. Hal ini mempunyai arti bahwa Product yang berkualitas dan citra yang baik dengan didukung Mereka/namamenyebabkan pengaruh terhadap keputusan pemakaian jasa warnet di kota Jember.

Price (X2) Secara parsial berpengaruh signifikan dan dominan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y) sebesar 0.266. Hal ini mempunyai arti bahwa jumlah biaya atau dana yang dikeluarkan oleh konsumen selama akses penggunaan internet mempunyai pengaruh domonan terhadap keputusan

pemakaian jasa warnet.

Promotion (X3) Secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y). Hal ini mempunyai arti bahwa pemberian informasi mengenai keberadaan warnet melalui publikasi (surat kabar) atau komunikasi dari mulut ke mulut tidak menyebabkan pengaruh terhadap keputusan konsumen memakai jasa warnet

Personal Traits (X4) Secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y) sebesar 0.248. Hal ini mempunyai arti bahwa kegiatan-kegiatan atau pelayanan yang diberikan kepada pengunjung warnet baik dari sesi kualitas pelayanan karyawan maupun dari kecepatan akses, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet.

Place (X5) Secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y) sebesar 0.234. Hal ini mempunyai arti bahwa lokasi dimana warnet berada, atau dengan kata lain lokasi yang strategis dalam arti relatif dekat kampus dan sekolah, menyebabkan pengaruh yang nyata (signifikan) terhadap keputusan pemakaian jasa warnet

Process (X6) Secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y) sebesar 0.146. Hal ini mempunyai arti bahwa peraturan-peraturan, yaitu ketentuan-ketentuan dan pedoman yang ditetapkan oleh pemilik warnet menyebabkan pengaruh yang nyata (signifikan) terhadap keputusan pemakaian jasa warnet

Physical Evidence (X7) Secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y).

Motivasi (X8) Secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y) sebesar 0.239. Hal ini mempunyai arti bahwa Motivasi yang merupakan dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan adanya harapan untuk lebih cepat mengetahui informasi global yang terjadi.

Persepsi (X9) Secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y) sebesar 0.128. Hal ini mempunyai arti bahwa Persepsi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet.

Sikap (X10) Secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y). Hal ini mempunyai arti bahwa Sikap

berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen memakai jasa warnet Pembelajaran (X11) Secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y).

Budaya (X12) Secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y) sebesar 0.098. Hal ini mempunyai arti bahwa Budaya yang merupakan nilai-nilai atau normamorma dan kebiasaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet.

Kelas Sosial (X13) Secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y). Hal ini mempunyai arti bahwa Kelas tidak menyebabkan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen memakai jasa warnet

Kelompok Acuan (X14) Secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y) sebesar 0.084. Hal ini mempunyai arti bahwa Kelompok Acuan yang merupakan kelompokkelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan prilaku seseorang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet

Tingkat pengaruh keputusan pemakaian jasa warnet di kota Jember dapat dijelaskan oleh factor-faktor prolaku konsumen sebesar 78.1% dan sisanya 21.9% merupakan kontribusi faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini dan error. Price merupakan variabel dominan dalam keputusan pemakaian jasa warnet di kota Jember dengan standardized coefficient sebesar 0,266.

SIMPULAN

1. Hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan uji F dan uji t menyatakan bahwa secara simultan maupun secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel Bauran Pemasaran (Product, Price, Personal Traits, Place, Process), Individu Konsumen (Motivasi, Persepsi), dan Pengaruh Lingkungan (Budaya, Kelompok Acuan), terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y) di kota Jember. Dengan demikian hipotesis pertamayang menduga bahwa factor Bauran Pemasaran, Individu Konsumen, dan Pengaruh Lingkungan baik secara simultan maupun parsial berpengaruh secara signifikan dalam pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet terbukti kebenarannya, atau diterima.

2. Hasil perhitungan berdasarkan standardized coefficient juga menyatakan bahwa variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet di kota Jember adalah Price. Setelah itu diikuti secara berturut-turut oleh Personal Traits, Product, Motivasi, Place, Proces, Persepsi, Budaya, Kelompok Acuan. Berarti hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini yang menduga bahwa dari faktor-faktor perilaku konsumen, Price mimiliki pengaruh dominan dalam pengambilan keputusan konsumen memakai jasa warnet di kota Jember, dapat diterima kebenarannya.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakai jasa warnet di kota Jember mayoritas dari kalangan mahasiswa dan pelajar, dan semakin tinggi pendapatan konsumen cenderung semakin jarang ke warnet. Hal ini dimungkinkan karena pemakai sudah mempunyai akses internet sendiri di rumah.

4. Secara prinsip, hasil penelitian ini tidak berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya. Faktorfaktor prilaku konsumen mempunyai pengaruh terhadap keputusan pemakaian jasa warnet di kota Jember.

Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat.

Review Jurnal 2 ( tugas metode riset ).


Dewi Urip Wahyuni

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Fatahillah Surabaya

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian. Satuan unit/obyek analisis penelitian ini adalah konsumen atau pembeli dan pengguna sepeda motor merek Honda di Kawasan Surabaya Barat. Dari hasil penelitian diketahui bahwa motivasi, persepsi, sikap konsumen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda. Manfaat penelitian ini dapat dipakai sebagai informasi dalam usaha untuk meningkatkan volume penjualan melalui perilaku konsumen.

Kata kunci: motivasi, persepsi, sikap konsumen dan keputusan pembelian.

ABSTRACT

The purpose of this research is to find out and to analysis the effect of motivation, perception and consumer’s attitude through purchasing decision. The object of this research is “HONDA” a motorcycle’s brand’s users and buyers around west Surabaya. Based on the result of this research is known that motivation, perception and customer’s attitude influence Honda purchasing with positively and significantly through purchasing decision Honda a motorcycle brand. The benefit of this research is used as a source of information for increasing sales volume amount through consumer’s behavior.

Keywords: motivation, perception, consumer’s attitude and purchasing decision

PENDAHULUAN

Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis semakin dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat dalam memenuhi target volume penjualan. Mengingat perkembangan teknologi yang makin dinamis, manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindakagar tidak kalah bersaing. Menurut Kotler (2002:34), dalam meningkatkan persaingan masing-masing perusahaan harus dapat memenang- kan persaingan tersebut dengan menampilkan produk yang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang dan berubah-ubah. Seiring dengan perkembangan jaman dan sema- kin meningkatnya kebutuhan alat transpotasi mem- bawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor, yang mana sangat dibutuhkan oleh banyak orang selain harganya terjangkau dan mudah perawatannya. Saat ini banyak sekali bermunculan merek sepeda motor dengan berbagai model, desain, memberikan kualitas yang bagus dan harga yang cukup bersaing. Bagi peru- sahaan yang bergerak di bidang otomotif hal ini merupakan suatu peluang untuk menguasai pangsa pasar. Salah satu merek yang digemari oleh sebagian masyarakat sejak dahulu adalah merek Honda. Untuk menghadapi persaingan tersebut produk Honda selalu menciptakan penemuan-penemuan baru yang mana disesuaikan dengan perkembangan jaman dan keinginan dari masyarakat agar produknya tetap laku. Produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu pembentukan motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian. Disamping itu kemudahan untuk mendapatkan alat transpotasi jenis sepeda motor saat ini sangat mudah karena program pem- berian kredit bisa dilakukan dengan uang muka yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Perilaku konsumen dipengaruhi olek faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendapatan. Berdasarkan semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap alat trans- portasi pribadi berupa sepeda motor dan meningkat- nya persaingan untuk merebut konsumen maka penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Motivasi, Persepsi, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “HONDA” di Kawasan Surabaya Barat.” Berdasarkan latar bela- kang yang ada, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: apakah ada pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Merek “HONDA” di Kawasan Surabaya Barat.? Sedangkan tujuan penelitian yang diharapkan oleh peneliti adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Merek “HONDA” di Kawasan Surabaya Barat. Merujuk pada latar belakang dan rumusan masalah, dibutuhkan teori yang mendukung kebe- radaan masing-masing variabel yang diteliti. Pene- litian terdahulu dilakukan oleh Sanjaya (2007); tentang pengaruh persepsi dan sikap terhadap kepu- tusan pembelian Mobil Daihatzu Xenia di Surabaya, hasil penelitian menjelaskan bahwa ada pengaruh yang signifikan persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian.Seseorang dalam kehidupannya akan dipacu untuk memenuhi kebu- tuhan dan keinginannya berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan tersebut berupa barang primer maupun barang sekunder. Mengingat makin berkembangnya daerah permukiman yang jauh dari pusat kota maka makin dibutuhkan sarana transportasi pribadi yang cukup efektif bagi keluarga. Saat ini kebutuhan transpotasi pribadi jenis roda dua khususnya sepeda motor sudah menjadi kebutuhan masyarakat umum. Kebutuhan masyarakat tersebut ditangkap oleh pengusaha sebagai peluang untuk mengembangkan kinerja bisnisnya dengan melakukan pengamatan kepada perilaku konsumen. Kinerja bisnis akan tercapai dengan baik apabila unit pemasaran bekerja dengan maksimal dalam usaha memperoleh konsu- men yang potensial. Menurut Sigit (2002:6); pema- saran adalah semua kegiatan usaha yang diperlukan untuk mengakibatkan terjadinya pemindahan pemilikan barang atau jasa dan untuk menyeleng- garakan distribusi fisiknya sejak dari produsen awal sampai konsumen akhir. Sedangkan Swasta, Han- doko (2000:6) menyatakan bahwa terdapat falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen atau berorientasi pada konsumen (Consumer Oriented), hal ini berbeda dengan pandangan yang terdahulu bahwa pemasaran berorietasi kepada produk, penjualan dan keuangan perusahaan. Sehubungan dengan keberadaan konsumen dan beraneka ragam perilakunya maka produsen harus benar-benar tanggap untuk melakukan pengamatan terhadap apa yang menjadi keinginannya. Menurut Solomon et al. (2002:6); Consumer behavior is the study of the proceses involved when individuals or groups select, purchase use or dispose of products, services, ideas, or experiences to satisfy needs and desires. Jadi pada dasarnya pengusaha mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan memuaskan konsumen melalui produk yang ditawarkan. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal. Menurut Swasta dan Handoko (2000:58); Faktor internal yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen antara lain :1) motivasi dan 2) persepsi. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2000:69); motivasi adalah The Driving force with in individual that impels then to action.Motivasi merupakan kekuatan penggerak dalam diri seseorang yang memaksanya untuk bertindak. Sedangkan Handoko (2001:225) mengata- kan bahwa motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong keinginan individu untuk melakukan keinginan tertentu guna mencapai tujuan. Dalam bidang pemasaran Sigit (2002:17) menjelas- kan bahwa motivasi pembelian adalah pertimbangan- pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk melakukan pembelian. Dalam motivasi pembelian terbagi menjadi motivasi rasional dan emosional. Motivasi rasional adalah pembelian yang didasarkan kepada kenyataan- kenyataan yang ditunjukkan oleh produk kepada konsumen dan merupakan atribut produk yang fungsional serta obyektif keadaannya misalnya kualitas produk, harga produk, ketersediaan barang, efisiensi kegunaan barang tersebut dapat diterima. Sedangkan motivasi emosional dalam pembelian berkaitan dengan perasaan, kesenangan yang dapat ditangkap oleh pancaindera misalnya dengan me- miliki suatu barang tertentu dapat meningkatkan status sosial, peranan merek menjadikan pembeli menunjukkan status ekonominya dan pada umumnya bersifat subyektif dan simbolik. Pada saat seseorang akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh kedua jenis motivasi tersebut yaitu motivasi rasional dan emosional. Disamping motivasi mendasari seseorang untuk melakukan keputusan pembelian maka akan di- pengaruhi juga oleh persepsinya terhadap apa yang diinginkan. Konsumen akan menampakkan perilaku- nya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk. Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:146) Percep- tion is process by which an individuals selects, organizers, and interprets stimuli into the a meaningfull and coherent picture of the world. Kurang lebihnya bahwa persepsi merupakan suatu proses yang membuat seseorang untuk memilih, mengorganisasikan dan menginterprestasikan rang- sangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya. Sedangkan Kotler dan Amstrong (1996:156) menge- mukakan bahwa dalam keadaan yang sama, persepsi seseorang terhadap suatu produk dapat berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh adanya proses seleksi terhadap berbagai stimulus yang ada. Pada hakekatnya persepsi akan berhubungan dengan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan terhadap apa yang dikehen- daki. Salah satu cara untuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan menganalisis persepsi konsumen terhadap produk. Dengan persepsi konsu- men kita dapat mengetahui hal–hal apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi produk kita.

Selain persepsi akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai suatu obyek yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai. Menurut Robbins (2006:169) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,orang atau suatu peristiwa. Sedangkan menurut Simamora (2002:14) bahwa di dalam sikap terdapat tiga kom- ponen yaitu 1) Cognitive component: kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek.Yang dimaksud obyek adalah atribut produk, semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek suatu produk maka keseluruhan komponen kognitif akan mendukung sikap secara keseluruhan. 2) Affective component : emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu obyek, apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai. 3) Behavioral component: merefleksikan kecenderungan dan perilaku aktual terhadap suatu obyek, yang mana komponen ini menunjukkan kecenderungan melaku- kan suatu tindakan. Menurut Loudan dan Delabitta (2004:217); komponen kognitif merupakan keperca- yaan terhadap merek, komponen afektif merupakan evaluasi merek dan komponen kognatif menyangkut maksud atau niatan untuk membeli. Hubungan ketiga tersebut dapat digambarkan seperti pada Gambar 1. Proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap orang pada dasarnya adalah sama, hanya saja semua proses tersebut tidak semua dilaksanakan oleh para konsumen. Berdasarkan tujuan pembelian, kon- sumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu konsumen akhir atau individual dan konsumen organisasional atau konsumen industrial. Konsumen akhir terdiri atas individu dan rumah tangga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi. Sedangkan konsumen organisa- sional terdiri atas organisasi, pemakai industri, peda- gang dan lembaga non profit, tujuan pembeliannya adalah untuk keperluan bisnis atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian akan diwarnai oleh ciri kepribadiannya, usia, pendapatan dan gaya hidupnya. Menurut Kotler (2000:170-176) konsumen dalam melakukan keputusan pembelian ada lima tahapan yaitu: 1) pengenalan masalah, 2) pencarian informasi, 3) evaluasi alternatif, 4) keputusan pembelian, 5) perilaku pasca pembelian. Tahapan tersebut dapat digambarkan seperti Gambar 2.

Gambar 1. Hubungan Antara Ketiga Komponen Sikap

Gambar 2. Model Proses Keputusan Pembelian

Kerangka Konseptual

Gambar 3. Kerangka Konseptual

Hipotesis

Motivasi, persepsi, sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian persepsi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pem- belian METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah serta karakteristik obyek yang diteliti dapat diklasi- fikasikan sebagai penelitian yang menggunakan hipotesis. Penelitian ini berdasarkan fakta yang ada di masyarakat tentang pemilihan alat transpotasi roda dua yaitu sepeda motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data interval, dinyatakan dalam angka mulai dari skala terkecil sampai dengan yang terbesar, selain itu mempunyai jarak yang sama antara angka yang satu dengan angka yang lainnya (1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju).Sedangkan sumber data yang digunakan adalah bersifat primer. Data diperoleh melalui kuisioner yang disebarkan kepada responden di Kawasan Surabaya Barat yang terdiri dari tujuh kecamatan yaitu Kecamatan Asemrowo, Sukomanunggal, Tandes, Benowo, Pakal, Lakarsantri dan Sambikerep.

Identifikasi Variabel

Independent Variable:

Dalam penelitian ini variabel bebas ada tiga sebagai berikut:

- Motivasi Konsumen (X1)

- Persepsi Konsumen (X2)

- Sikap Konsumen (X3)

Dependent Variable

- Keputusan Pembelian (Y)

Definisi Operasional

Motivasi Konsumen : Adalah kekuatan penggerak dalam diri konsumen yang memaksa bertindak untuk memenuhi apa yang diingin- kan atau dibutuhkan

Persepsi Konsumen : Tanggapan konsumen terha- dap keberadaan suatu obyek atau produk yang menjadi pilihannya Sikap Konsumen : Penilaian evaluatif konsumen terhadap suatu obyek atau produk yang diminati Keputusan Pembelian: Pilihan akhir yang dilakukan oleh konsumen dalam me- menuhi keinginan atau ke- butuhannya

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling pada masyarakat pembeli dan pengguna sepeda motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat. Jumlah sampel mengguna- kan sampel besar yaitu > 30 (Djarwanto, 1999 : 4) yaitu 125 orang. Menurut Nazir (1998:221) jumlah sampel ditetapkan atas pertimbangan pribadi, dengan catatan bahwa sampel tersebut cukup mewakili populasi dengan pertimbangan biaya dan waktu.

Teknik Analisis Data

Untuk perhitungan statistik dalam penelitian ini digunakan program SPSS adapun teknik analisis data diuraikan sebagai berikut:

- Analisis Regresi Linier Berganda

- Koefisien Determinasi Berganda (R2)

- Koefisien Korelasi Berganda ( R )

- Koefisen Korelasi Parsial ( r )

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Uji Validitas

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstrak. Menurut Azwar (2001:67); pengujian validitas konstrak diutamakan dalam pengembangan dan evaluasi terhadap suatu konsep dan teori.Validitas digunakan untuk menguji kesahih- an atau ketepatan alat ukur, apakah memperoleh informasi sesuai dengan yang diharapkan. Dari perhitungan yang ada didapatkan hasil sebagai berikut pada lampiran Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4. Dari tabel validitas Motivasi, Persepsi, Sikap Kon- sumen dan Keputusan Pembelian dapat menjelaskan bahwa pertanyaan yang ada di dalam variabel tersebut dinyatakan valid dan tidak ada yang gugur (tingkat signifikan a = 0,05, nilai sig.2-tailed = 0,000 < a = 0,05) dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Tabel 1. Validitas Motivasi Konsumen No Pertanyaan Korelasi item terhadap total korelasi Nilai Sig (2-tailed) Kesimpulan 1 Saya terdorong membeli sepeda motor merek Honda karena kualitasnya terjamin 0,905 0,000 Valid (Sahih) 2 Saya membeli sepeda motor merek Honda harga purna jualnya tinggi dibandingkan dengan merek lain 0,656 0,000 Valid (Sahih) 3 Sepeda motor merek Honda nyaman pemakaiannya 0,837 0,000 Valid (Sahih) 4 Harga sepeda motor merek Honda terjangkau oleh masyarakat 0,895 0,000 Valid (Sahih) 5 Model sepeda motor merek Honda bervariasi dan tidak ketinggalan jaman 0,971 0,000 Valid (Sahih) Sumber: Olahan Komputer Tabel 2. Validitas Persepsi Konsumen No Pertanyaan Korelasi item terhadap total korelasi Nilai Sig (2-tailed) Kesimpulan 1 Suara mesin sepeda motor Honda halus 0,885 0,000 Valid (Sahih) 2 Menggunakan sepeda motor merek Honda menaikkan rasapercaya diri 0,824 0,000 Valid (Sahih) 3 Daya tahan mesin sepeda motor merek Honda nyaman 0,957 0,000 Valid (Sahih) 4 Bahan bakar sepeda motor merek Honda irit 0,896 0,000 Valid (Sahih) 5 Mesin sepeda motor merek Honda stabil dalam pemakaian jarak jauh 0,854 0,000 Valid (Sahih) Sumber: Olahan Komputer Tabel 3. Validitas Sikap Konsumen No Pertanyaan Korelasi item terhadap total korelasi Nilai Sig (2-tailed) Kesimpulan 1 Model lampu sepeda motor Honda sesuai dengan trend masa kini 0,908 0,000 Valid (Sahih) 2 Model knalpot sepeda motor Honda lebih ramping 0,723 0,000 Valid (Sahih) 3 Kombinasi warna sepeda motor Honda serasi 0,917 0,000 Valid (Sahih) 4 Striping stikernya sesuai dengan desain masa kini 0,905 0,000 Valid (Sahih) 5 Felg yang bervariasi 0,750 0,000 Valid (Sahih) Sumber: Olahan Komputer Tabel 4. Validitas Keputusan Pembelian No Pertanyaan Korelasi item terhadap total korelasi Nilai Sig (2-tailed) Kesimpulan 1 Tidak ada pilihan merek lain untuk membeli sepeda motor kecuali merk Honda 0,932 0,000 Valid (Sahih) 2 Semua keluarga membeli dan memiliki sepeda motor merek Honda 0,731 0,000 Valid (Sahih) 3 Informasi tentang kualitas sepeda motor merek Honda sudah memasyarakat 0,925 0,000 Valid (Sahih) 4 Sparepart sepeda motor merek Honda mudah didapatkan 0,758 0,000 Valid (Sahih) 5 Pemberian bonus yang menarik dalam pembelian sepeda motor merek Honda 0,874 0,000 Valid (Sahih) Sumber: Olahan Komputer Uji reliabilitas Uji realibilitas dimaksudkan untuk menunjukkan tentang sifat suatu alat ukur apakah cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur. Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 11,0 dengan menggunakan metode konsistensi internal melalui teknik analisis varian dari Alpha Cronbach (a > 60%). Hasil uji realibilitas keempat variabel dapat digambarkan sebagi berikut dalam lampiran Tabel 5, Tabel 6, Tabel 7, Tabel 8.

Dari tabel Relibilitas Motivasi, Persepsi, Sikap Konsumen dan Keputusan pembelian hasilnya koefisien cronbach Alpha lebih besar dari 60 % (0,60) artinya semua pertanyaan yang ada pada masing- masing variabel tidak ada yang tidak reliabel dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

Analisis Regresi Linier Berganda

Persamaan garis linier berganda dihitung untuk mencari hubungan dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung. Berdasarkan pengo- lahan pada program SPSS 11,0 maka persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:

Y = 7,380 + 0,393 X1 + 0,142X2 + 0,037 X3 dimana:

Y = Keputusan Pembelian

X1 = Motivasi Konsumen

X2 = Persepsi Konsumen

X3 = Sikap Konsumen

Persamaan regresi berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Kostanta positif sebesar

Tabel 5. Realibilitas Motivasi Konsumen

No


Pertanyaan


Cronbach Alpha if item Deleted


Cronbach Alpha


Kesimpulan

1


Saya terdorong membeli sepeda motor merek Honda karena kualitasnya terjamin


0,930


0,949


Reliable

2


Saya membeli sepeda motor merek Honda harga purna jualnya tinggi dibandingkan dengan merek lain


0,935


0,949


Reliable

3


Sepeda motor merek Honda nyaman pemakaiannya


0,919


0,949


Reliable

4


Harga sepeda motor merek Honda terjangkau oleh masyarakat


0,923


0,949


Reliable

5


Model sepeda motor merek Honda bervariasi dan tidak ketinggalan jaman


0,934


0,949


Reliable

Sumber: Olahan Komputer

Tabel 6. Realibilitas Persepsi Konsumen

No


Pertanyaan


Cronbach Alpha if item Deleted


Cronbach Alpha


Kesimpulan

1


Suara mesin sepeda motor Honda halus


0,940


0,952


Reliable

2


Menggunakan sepeda motor merek Honda menaikkan rasapercaya diri


0,944


0,952


Reliable

3


Daya tahan mesin sepeda motor merek Honda nyaman


0,926


0,952


Reliable

4


Bahan bakar sepeda motor merek Honda irit


0,921


0,952


Reliable

5


Mesin sepeda motor merek Honda stabil dalam pemakaian jarak jauh


0,939


0,952


Reliable

Sumber: Olahan Komputer

Tabel 7. Realibilitas Sikap Konsumen

No


Pertanyaan


Cronbach Alpha if item Deleted


Cronbach Alpha


Kesimpulan

1


Model lampu sepeda motor Honda sesuai dengan trend masa kini


0,930


0,944


Reliable

2


Model knalpot sepeda motor Honda lebih ramping


0,942


0,944


Reliable

3


Kombinasi warna sepeda motor Honda serasi


0,929


0,944


Reliable

4


Striping stikernya sesuai dengan desain masa kini


0,936


0,944


Reliable

5


Felg yang bervariasi


0,942


0,944


Reliable

Sumber: Olahan Komputer

Tabel 8. Realibilitas Keputusan Pembelian

No


Pertanyaan


Cronbach Alpha if item Deleted


Cronbach Alpha


Kesimpulan

1


Tidak ada pilihan merek lain untuk membeli sepeda motor kecuali merk Honda


0,907


0,923


Reliable

2


Semua keluarga membeli dan memiliki sepeda motor merek Honda


0,900


0,923


Reliable

3


Informasi tentang kualitas sepeda motor merek Honda sudah memasyarakat


0,916


0,923


Reliable

4


Sparepart sepeda motor merek Honda mudah didapatkan


0,906


0,923


Reliable

5


Pemberian bonus yang menarik dalam pembelian sepeda motor merek Honda


0,895


0,923


Reliable

Sumber: Olahan Komputer

Tabel 9. Hasil Regresi Uji-F Uji-t

Variabel


Kep.Pembelian


Uji-F


Uji-t


r


R2


R

F hitung


F tabel


T hitung


t tabel

Motivasi


0,393


730,302


2,427


2,072


1,975


16,70%


0,947


0,973

Persepsi


0,142


2,159


1,975


16,63%

Sikap


0,032


2,153


1,975


16,09%

Sumber: Olahan Komputer

Tabel 10. Anova

Sumber Variasi


Df


Jumlah kuadrat


Rataan Kuadrat


F-hitung


Sig

Regresi


3


126,123


31,451


730,302


0,000

Residual


163


7,030


0,043

Total


166


133,153









Sumber: Olahan Komputer

7,380 mempunyai arti keputusan pembelian akan meningkat sebesar 7,380 jika variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen konstan. Sedangkan koefisen regresi pada Motivasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 0,393 dan persepsi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 0,142 serta variabel sikap berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 0,037. Hasil Regresi dapat disajikan sebagai berikut dalam lampiran Tabel 9, Tabel 10.

Koefisien determinasi berganda (R2) sebesar 0,947 menunjukkan bahwa sumbangan efektif variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen secara signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 94,7 % sedangkan sumbangan dari variabel lain sebesar 5,3 persen. Dengan menggunakan taraf signifikan (a) = 5 % diperoleh F hitung = 730,302 lebih besar dar F tabel 2,427, jadi secara bersama- sama terdapat pengaruh secara signifikan variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian. Sedangkan koefisen korelasi berganda (R) sebesar 0,973 dapat diartikan bahwa antara variabel Motivasi, persepsi dan sikap konsu- men secara signifikan mempunyai hubungan yang baik terhadap keputusan pembelian

Koefisien korelasi parsial (r) digunakan untuk mengukur keeratan hubungan variabel bebas moti- vasi, persepsi dam sikap konsumen secara parsial terhadap variabel terikat. Berdasarkan uji – t dengan taraf signifikan (a) = 5% didapatkan hubungan varia- bel bebas dengan variabel terikat sebagai berikut: motivasi terhadap keputusan pembelian sebesar 16,70%. Persepsi terhadap keputusan pembelian sebesar 16,63% dan sikap terhadap keputusan pembelian sebesar 16,09%. Dalam hal ini yang paling erat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat adalah motivasi konsumen setelah itu persepsi konsumen.

Dari analisis data ternyata secara bersama-sama variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian hal ini ditandai oleh adanya T hitung lebih besar dari t tabel 730,302 > 2,427 Sig. = 0,000 lebih kecil dari dengan a = 0,05 seperti yang dikatakan oleh Kotler, Amstrong (2003 : 200) unsur yang terdapat pada pribadi konsumen memberi rangsangan untuk melakukan keputusan pembelian, unsur yang dimak- sud adalah dorongan, persepsi dan sikap terhadap kebutuhan yang harus dipenuhi. Pengaruh secara bersama-sama ini diperkuat dengan pengaruh secara parsial melalui uji t yang mana masing-masing T hitung dari variabel bebas lebih besar dari t tabel dengan rincian sebagai berikut: T hitung. Motivasi = 2,072 Persepsi = 2,159 dan Persepsi = 2,153 lebih besar dari t tabel = 1,975. Berdasarkan analisis data, maka terjawab bahwa hipotesis yang mengatakan motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor Merek HONDA di kawasan Surabaya Barat terbukti kebenarannya.

SIMPULAN

Motivasi dalam diri akan mempengaruhi sese- orang (konsumen) dalam melakukan pembelian karena didasarkan pada dorongan yang dimiliki misalnya penilaian terhadap kualitas, harga, kenya- manan pemakaian terhadap barang yang dibutuhkan. Peran persepsi konsumen akan mempengaruhi pula terhadap keputusan pembelian, hal ini wajar karena setiap orang akan memiliki persepsi yang berbeda- beda terhadap suatu obyek oleh karena itu keputusan pembelian akan cepat terlaksana apabila muncul persepsi positif terhadap barang yang akan dibelinya. Persepsi tersebut dapat berupa penilaian terhadap apa saja yang melekat pada suatu produk yang dapat menimbulkan kepuasan dan kenyamanan pada konsumen. Sikap merupakan stimulus yang dapat menyebabkan konsumen tertarik membeli suatu barang, tentunya sikap yang muncul adalah yang positif misalnya: kepercayaan, emosional unuk memiliki suatu barang dengan kesadaran tinggi terhadap untung dan ruginya. Menurut Guiltinan, Paul (2001: 423) mengatakan bahwa konsumen akan menjatuhkan pilihannya terhadap barang yang dibeli didorong oleh lingkungan teknologi, budaya dan ekonomi yang terjadi.

SARAN

Bagi pengusaha atau produsen sepeda motor Merek Honda harus selalu memperhatikan perilaku konsumen yang setiap saat akan berubah-ubah karena tuntutan gaya hidup, kenyamanan dan keamanan serta citra pemakainya. Untuk mempertahankan posisi di pasar, harus selalu melakukan market research terhadap produk pesaing yang beredar di pasar dan harga yang ada serta adanya program paket-paket yang dapat menarik konsumen. Menurut Muhammad (2004:122) dalam mengantisipasi kondisi pasar dapat menggunakan growth strategy yaitu mengembangkan pasar yang telah dimiliki jika pangsa pasar yang ada masih luas. Hal yang harus mejadi perhatian adalah kepuasan konsumen pada pasca pengambilan keputusan untuk membeli produk yang kita tawarkan.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Syaifuddin, 2001, Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Djarwanto, 1999, Statistik Nonparametrik, BPFE Yogyakarta.

Guiltinan, Joseph P, Paul, Gordon W. 2001, Manajemen Pemasaran, Strategi dan Program. Handoko,

Hani, 2001, Manajemn Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi Ketujuh, Yoyakarta, Penerbit BPFE.

Kotler, Philip, 2000, Marketing Management: Analy- sis, Planning, Implementation and Control, Ninth Edition, Prentice Hall, Inc, Upper Saddle River, New Jersey.

Kotler, Philip, Amstrong, Garry 1996, Priciple of Marketing, Ninth Edition, Prentice Hall, Inc Upper Saddle River, New Jersey.

________ , 2003, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan PT Indeks, Kelompok Gramedia

Loudon, David L and Albert J. Della Bitta, 2004, Consumer Behavior Concepts and Appica- tions. Third Edition Singapore, MC Graw Hill Inc.

Muhammad, Suwarsono, 2004, Manajemen Strate- gik, Konsep dan Kasus, Edisis ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Nazir, 1998, Pengantar Metode Statistika Cetakan ke sembilan, Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta.

Robbins, Stephen, 2006, Perilaku Organisasi, 2006 Perilaku Organisasi, PT Indeks, Kelompok Gramedia.

Sanjaya, S. P, 2007, Pengaruh Persepsi dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Mobil Daihatzu Xenia, UWM Surabaya.

Schiffman, Leon G. dan Lesli Lazar Kanuk, 2000, Consumer Behavior, 7th Edition, Prentice Hall Inc, Upper Saddle River, New Jersey.

Sigit, Soehardi, 2002, Pemasaran Praktis, edisi ke- tiga, Yogyakarta, BPFE, Yogyakarta.

Simamora, Henry, 2002 Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta.

Solomon, Micahel R, Bamossy dan Elnora W, Askrgaard, 2002, Marketing Real People Real Choice, 2 Edition, Prentice Hall Inc, Upper Saddle River, New Jersey.

Swasta, Basu dan Handoko, T.Hani, 2000, Manajemen Permasaran Analisis Perilaku Konsumen, edisi kedua Liberty, Yogyakarta.